Halaman
59
Kehidupan Bermasyarakat
D.
Menulis Paragraf Ekspositif
4.3 Menulis
Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam
paragraf ekspositif.
Tentu kamu pernah membaca sebuah wacana/teks yang berisi pemaparan.
Teks tersebut memaparkan sesuatu secara detail dan rinci. Wacana yang berisi
suatu pemaparan disebut ekspositif. Mampukah kamu menulis karangan yang
demikian? Untuk itu, mari kita pelajari bersama!
1. Pengertian Paragraf Ekspositif
Karangan ekspositif disebut juga pemaparan. Karangan ekspositif adalah salah
satu bentuk karangan/tulisan yang menerangkan dan menguraikan suatu pokok
pikiran yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. Karangan
jenis ini dilengkapi dengan data-data, fakta, maupun analisis.
2. Ciri-Ciri Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat informatif kepada pembaca.
b . Menjelaskan sesuatu dengan baik.
c. Memiliki data, fakta, dan uraian yang singkat.
3. Jenis-Jenis Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif mempunyai beberapa jenis pengembangan. Semua jenis
pengembangan itu bertujuan sama, yaitu memberikan penjelasan. Beberapa jenis
pengembangan paragraf ekspositif antara lain sebagai berikut.
a. Ekspositif proses
Ekspositif proses yaitu pemaparan kumpulan yang berisi data-data berupa
tindakan/proses dengan cara mengurutkan kegiatan sampai menghasilkan
sesuatu.
Contoh:
Membuat Ngohiong
Di Indonesia, masakan berbumbu ngohiong cukup terkenal.
Rasanya cukup tajam dan khas. Keberadaan ngohiong tak tergantikan
dengan bumbu lain. Ngohiong sangat bermanfaat untuk proses
marinasi daging dan beberapa sayuran.
60
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
Dunia Barat mengenal
ngohiong dengan nama
Chinese five
spice powder
. Disebut demikian
lantaran ngohiong mendatangkan
lima rasa sekaligus. Ada rasa manis,
asam, kecut, asin, dan pedas.
Sudah coba ayam bumbu
ngohiong atau ngohiong udang?
Ngohiong terbuat dari
campuran aneka rempah seperti
cengkeh, adas,
szechuan pepper
, dan
kayu manis. Sebetulnya ngohiong
juga mudah didapat di supermarket. Namun, kalau mau, Anda bisa
membuatnya sendiri di dapur. Caranya?
Cukup panggang dua sendok
the szechuan pepper
di atas api sedang
hingga aromanya keluar, sekitar tiga menit. Menggunakan belender,
haluskan
szechuan pepper
bersama delapan butir pekak hingga menjadi
bubuk. Lantas, campurkan dengan setengah sendok teh cengkeh, satu
sendok makan kayu manis, dan satu sendok makan adas. Haluskan
semuanya hingga benar-benar lembut. Simpan di wadah kedap udara.
b. Ekspositif contoh
Ekspositif contoh, yaitu pemaparan kumpulan data yang disertai contoh-
contoh secara jelas.
Contoh:
Bordir bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.
Dengan beragam motif, tampil menghias busana, mukena, kerudung,
juga tas. Di antara banyak perajin bordir di Tanah Air, Salmarini adalah
salah satunya.
Melihat kerajinan bordir hasil karya Rini, begitu Salmarini biasa
disapa, tampak jelas kreasi bordir yang satu ini lain daripada yang lain.
Rini mengkhususkan diri pada bordir bermotif etnik. Ia memadukan
aneka kain khas Nusantara seperti songket, tenun, dan batik dengan
bordir.
c. Ekspositif ilustrasi
Ekspositif ilustrasi yaitu pemaparan kumpulan data-data yang disertai ilustrasi,
grafik, tabel data, dan gambar.
Sumber:
www.republika.co.id
Gambar 3.3
Ramuan bumbu
ngohiong.
Sumber:
www.republika.co.id
61
Kehidupan Bermasyarakat
Contoh:
Sebagian pengamat ekonomi menilai,
target inflasi pemerintah yang dipatok 5 plus
minus 1 persen selama 2008, tidak akan
tercapai. Persoalannya, meski disebut-sebut
bahwa fondasi ekonomi Indonesia cukup
tangguh, resesi dan kenaikan harga pangan
selama tahun ini lebih tinggi dari target
tersebut. Sayang sekali kalau hal ini benar
terjadi. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir
pemerintah tampaknya cukup berhasil
menata diet yang membuat inflasi
cenderung mengurus.
d. Ekspositif laporan
Ekspositif laporan yaitu karangan yang berisi pemaparan berupa hasil laporan
yang diuraikan secara lengkap
Contoh:
Jalan-jalan ke Semarang, rugi kalau tidak sekalian berwisata kuliner
dengan menikmati masakan-masakan khas Semarang yang serba
mak
nyus!
. Di kawasan Pasar Johar, misalnya, ada warung sate kerang yang
lezatnya bikin ketagihan, dan di samping Kantor Pos Bangkong, Jl. MT
Haryono, ada soto bangkong yang sangat terkenal.
Mendengar namanya, banyak orang mengira soto ini terbuat dari
daging kodok. “Bangkong memang artinya kodok. Tapi, ini murni
daging ayam,” ujar H. Soleh Sukarno, pemilik Warung Soto Bangkong,
yang sudah sejak tahun 1950 berjualan soto bangkong.
1. Buatlah karangan ekspositif dengan pola pengembangan berikut! (Tema
bebas).
a. Ilustrasi
b. Contoh
c. Proses
2. Tukarkan dengan teman lain untuk disunting.
3. Buat karanganmu sebanyak tiga sampai empat paragraf.
Kerjakan di buku tugasmu!
Sumber:
Suara Merdeka, 3 Januari 2008
6
62
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
Kelompok Kata (Frase)
Frase atau kelompok kata adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata
atau lebih, tidak melampaui batas fungsi. Frase dapat pula diklasifikasi
berdasarkan jenis kata yang menjadi pembagian inti pembentuknya, yaitu frase
verbal, frase ajektival, frase nominal, frase pronominal, frase adverbial, frase
numerialia, dan frase introgativa.
1. Jenis-Jenis Frase
a. Frase verbal adalah frase yang intinya berupa kata kerja.
Contoh:
berjalan
cepat
berkata
benar
sedang
membaca
b . Frase ajektival adalah frase yang intinya berupa kata sifat.
Contoh:
merdu
sekali
sangat
indah
aman
sejahtera
c. Frase nominal adalah frase yang intinya berupa kata benda.
Contoh:
banyak
kemudahan
Siang
dan
malam
Alam
anakku
d.
Frase pronominal adalah frase yang intinya berupa kata ganti.
Contoh:
kamu
sekalian
Kau
dan
aku
e. Frase adverbial adalah frase yang intinya berupa kata keterangan.
Contoh:
lebih
kurang
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat anggota.
2. Carilah teks wacana jenis-jenis paragraf ekspositif di koran, majalah,
buku, atau internet.
3. Tunjukkan letak perbedaan jenis-jenis paragraf ekspositif tersebut.
4. Laporkan hasilnya kepada gurumu.
3
63
Kehidupan Bermasyarakat
Makna Semakin Terbatas
a. Buku bahasa
b . Buku bahasa Indonesia
c. Buku bahasa Indonesia yang saya
pinjamkan kepada Alam kemarin.
d. Buku bahasa Indonesia yang saya
pinjamkan kepada Alam kemarin
di perpustakaan.
Makna Semakin Meluas
a. Baju kebaya merah yang dibeli-
kan ayah kemarin di pasar baru.
b. Baju kebaya merah yang dibeli-
kan ayah kemarin
c. Baju kebaya merah yang dibeli-
kan ayah.
d. Baju kebaya.
f. Frase numerialia adalah frase yang intinya berupa kata bilangan.
Contoh:
tiga
belas
Lima
atau
enam
g. Frase introgativa adalah frase yang intinya berupa kata tanya.
Contoh:
apa
dan
siapa
h. Frase preposional adalah frase yang intinya berupa kata depan.
Contoh:
bagi
dia,
dengan
ayah
ketika
berlibur
2. Perluasan Frase
Unsur-unsur pembentukan frase bersifat longgar. Dengan mudah, unsur-unsur
itu dapat diperluas atau dipersempit. Perluasan atau penyempitan unsur-unsur
frase berbanding terbalik dengan makna yang dibentuknya. Semakin diperluas
unsur-unsur suatu frase, semakin sempit makna frase tersebut. Sebaliknya,
semakin
dipersempit unsur-unsur suatu frase, semakin luas makna frase tersebut.
Contoh:
3. Bentuk-Bentuk Frase
Dilihat dari hubungan antarkata yang menjadi anggotanya frase dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu frase setara dan frase bertingkat.
a. Frase setara (koordinatif) adalah frase yang unsur-unsur pembentuknya
mempunyai kedudukan setara.
Ciri-ciri frase setara adalah seperti berikut ini.
1) Dapat dihubungkan dengan kata penghubung
dan, atau
Contoh:
kakek dan nenek, sekarang atau lusa
2) Semua unsurnya berupa pokok kata
Contoh:
ayah ibu, sawah ladang, warta berita
64
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
b . Frase bertingkat
(subordinatif)
adalah frase yang unsur-unsur pembentuknya
mempunyai kedudukan tidak setara.
Ciri-ciri frase bertingkat adalah sebagai berikut.
1) Tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung
dan, atau.
2) Salah satu unsurnya merupakan komponen pokok.
Contoh:
sedang membaca, buku baru, sangat bagus
Kedua frase tersebut dinamakan
frase endosentris,
yaitu frase yang mempunyai
distribusi yang sama dengan salah satu atau semua unsurnya. Ada juga frase
yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Frase
semacam ini disebut
frase eksosentris.
Contoh:
di perpustakaan, dari pagi, kepada
dia.
Kerjakan di buku tugasmu!
Kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Sebutkan jenis-jenis frase pada kalimat berikut!
a. Ayah ibu akan pergi ke desa malam nanti.
b . Ibu Tudi pergi ke sekolah nanti menjelang siang.
c. Siang hari ini paman akan datang ke rumahku.
2. Tentukan jenis-jenis frase berikut berdasarkan jenis kata pembentuknya!
a. Ayah Nina akan pergi ke gedung atas lewat tangga berjalan.
b . Senyumlah dengan jiwa yang tulus dan hati yang bersih.
c. Menarilah dengan gemulai setiap hari.
3. Buatlah contoh kalimat yang mengandung frase endosentrik dan eksosentrik.
Tentukan jenis-jenis frase kalimat yang kamu buat!
4. Buatlah contoh kalimat yang mengandung jenis-jenis kata yang menjadi inti
frase. Tentukan jenis-jenis frase yang terbentuk!
5. Analisislah kalimat berikut untuk menentukan jenis-jenis frase yang
terbentuk!
a. Soeharto, mantan kepala sekolahku sedang diperiksa dokter karena sakit
keras.
b . Herman Arya Jati sedang mengerjakan tugasnya dengan tekun.
7