Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Menulis Paragraf Ekspositif
Bahasa Indonesia · Menulis Paragraf Ekspositif
Suratno

24/08/2021 11:54:18

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

59

Kehidupan Bermasyarakat

D.

Menulis Paragraf Ekspositif

4.3 Menulis

Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mampu menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam

paragraf ekspositif.

Tentu kamu pernah membaca sebuah wacana/teks yang berisi pemaparan.

Teks tersebut memaparkan sesuatu secara detail dan rinci. Wacana yang berisi

suatu pemaparan disebut ekspositif. Mampukah kamu menulis karangan yang

demikian? Untuk itu, mari kita pelajari bersama!

1. Pengertian Paragraf Ekspositif

Karangan ekspositif disebut juga pemaparan. Karangan ekspositif adalah salah

satu bentuk karangan/tulisan yang menerangkan dan menguraikan suatu pokok

pikiran yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. Karangan

jenis ini dilengkapi dengan data-data, fakta, maupun analisis.

2. Ciri-Ciri Paragraf Ekspositif

Paragraf ekspositif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Bersifat informatif kepada pembaca.

b . Menjelaskan sesuatu dengan baik.

c. Memiliki data, fakta, dan uraian yang singkat.

3. Jenis-Jenis Paragraf Ekspositif

Paragraf ekspositif mempunyai beberapa jenis pengembangan. Semua jenis

pengembangan itu bertujuan sama, yaitu memberikan penjelasan. Beberapa jenis

pengembangan paragraf ekspositif antara lain sebagai berikut.

a. Ekspositif proses

Ekspositif proses yaitu pemaparan kumpulan yang berisi data-data berupa

tindakan/proses dengan cara mengurutkan kegiatan sampai menghasilkan

sesuatu.

Contoh:

Membuat Ngohiong

Di Indonesia, masakan berbumbu ngohiong cukup terkenal.

Rasanya cukup tajam dan khas. Keberadaan ngohiong tak tergantikan

dengan bumbu lain. Ngohiong sangat bermanfaat untuk proses

marinasi daging dan beberapa sayuran.

60

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Dunia Barat mengenal

ngohiong dengan nama

Chinese five

spice powder

. Disebut demikian

lantaran ngohiong mendatangkan

lima rasa sekaligus. Ada rasa manis,

asam, kecut, asin, dan pedas.

Sudah coba ayam bumbu

ngohiong atau ngohiong udang?

Ngohiong terbuat dari

campuran aneka rempah seperti

cengkeh, adas,

szechuan pepper

, dan

kayu manis. Sebetulnya ngohiong

juga mudah didapat di supermarket. Namun, kalau mau, Anda bisa

membuatnya sendiri di dapur. Caranya?

Cukup panggang dua sendok

the szechuan pepper

di atas api sedang

hingga aromanya keluar, sekitar tiga menit. Menggunakan belender,

haluskan

szechuan pepper

bersama delapan butir pekak hingga menjadi

bubuk. Lantas, campurkan dengan setengah sendok teh cengkeh, satu

sendok makan kayu manis, dan satu sendok makan adas. Haluskan

semuanya hingga benar-benar lembut. Simpan di wadah kedap udara.

b. Ekspositif contoh

Ekspositif contoh, yaitu pemaparan kumpulan data yang disertai contoh-

contoh secara jelas.

Contoh:

Bordir bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.

Dengan beragam motif, tampil menghias busana, mukena, kerudung,

juga tas. Di antara banyak perajin bordir di Tanah Air, Salmarini adalah

salah satunya.

Melihat kerajinan bordir hasil karya Rini, begitu Salmarini biasa

disapa, tampak jelas kreasi bordir yang satu ini lain daripada yang lain.

Rini mengkhususkan diri pada bordir bermotif etnik. Ia memadukan

aneka kain khas Nusantara seperti songket, tenun, dan batik dengan

bordir.

c. Ekspositif ilustrasi

Ekspositif ilustrasi yaitu pemaparan kumpulan data-data yang disertai ilustrasi,

grafik, tabel data, dan gambar.

Sumber:

www.republika.co.id

Gambar 3.3

Ramuan bumbu

ngohiong.

Sumber:

www.republika.co.id

61

Kehidupan Bermasyarakat

Contoh:

Sebagian pengamat ekonomi menilai,

target inflasi pemerintah yang dipatok 5 plus

minus 1 persen selama 2008, tidak akan

tercapai. Persoalannya, meski disebut-sebut

bahwa fondasi ekonomi Indonesia cukup

tangguh, resesi dan kenaikan harga pangan

selama tahun ini lebih tinggi dari target

tersebut. Sayang sekali kalau hal ini benar

terjadi. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir

pemerintah tampaknya cukup berhasil

menata diet yang membuat inflasi

cenderung mengurus.

d. Ekspositif laporan

Ekspositif laporan yaitu karangan yang berisi pemaparan berupa hasil laporan

yang diuraikan secara lengkap

Contoh:

Jalan-jalan ke Semarang, rugi kalau tidak sekalian berwisata kuliner

dengan menikmati masakan-masakan khas Semarang yang serba

mak

nyus!

. Di kawasan Pasar Johar, misalnya, ada warung sate kerang yang

lezatnya bikin ketagihan, dan di samping Kantor Pos Bangkong, Jl. MT

Haryono, ada soto bangkong yang sangat terkenal.

Mendengar namanya, banyak orang mengira soto ini terbuat dari

daging kodok. “Bangkong memang artinya kodok. Tapi, ini murni

daging ayam,” ujar H. Soleh Sukarno, pemilik Warung Soto Bangkong,

yang sudah sejak tahun 1950 berjualan soto bangkong.

1. Buatlah karangan ekspositif dengan pola pengembangan berikut! (Tema

bebas).

a. Ilustrasi

b. Contoh

c. Proses

2. Tukarkan dengan teman lain untuk disunting.

3. Buat karanganmu sebanyak tiga sampai empat paragraf.

Kerjakan di buku tugasmu!

Sumber:

Suara Merdeka, 3 Januari 2008

6

62

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Kelompok Kata (Frase)

Frase atau kelompok kata adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata

atau lebih, tidak melampaui batas fungsi. Frase dapat pula diklasifikasi

berdasarkan jenis kata yang menjadi pembagian inti pembentuknya, yaitu frase

verbal, frase ajektival, frase nominal, frase pronominal, frase adverbial, frase

numerialia, dan frase introgativa.

1. Jenis-Jenis Frase

a. Frase verbal adalah frase yang intinya berupa kata kerja.

Contoh:

berjalan

cepat

berkata

benar

sedang

membaca

b . Frase ajektival adalah frase yang intinya berupa kata sifat.

Contoh:

merdu

sekali

sangat

indah

aman

sejahtera

c. Frase nominal adalah frase yang intinya berupa kata benda.

Contoh:

banyak

kemudahan

Siang

dan

malam

Alam

anakku

d.

Frase pronominal adalah frase yang intinya berupa kata ganti.

Contoh:

kamu

sekalian

Kau

dan

aku

e. Frase adverbial adalah frase yang intinya berupa kata keterangan.

Contoh:

lebih

kurang

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat anggota.

2. Carilah teks wacana jenis-jenis paragraf ekspositif di koran, majalah,

buku, atau internet.

3. Tunjukkan letak perbedaan jenis-jenis paragraf ekspositif tersebut.

4. Laporkan hasilnya kepada gurumu.

3

63

Kehidupan Bermasyarakat

Makna Semakin Terbatas

a. Buku bahasa

b . Buku bahasa Indonesia

c. Buku bahasa Indonesia yang saya

pinjamkan kepada Alam kemarin.

d. Buku bahasa Indonesia yang saya

pinjamkan kepada Alam kemarin

di perpustakaan.

Makna Semakin Meluas

a. Baju kebaya merah yang dibeli-

kan ayah kemarin di pasar baru.

b. Baju kebaya merah yang dibeli-

kan ayah kemarin

c. Baju kebaya merah yang dibeli-

kan ayah.

d. Baju kebaya.

f. Frase numerialia adalah frase yang intinya berupa kata bilangan.

Contoh:

tiga

belas

Lima

atau

enam

g. Frase introgativa adalah frase yang intinya berupa kata tanya.

Contoh:

apa

dan

siapa

h. Frase preposional adalah frase yang intinya berupa kata depan.

Contoh:

bagi

dia,

dengan

ayah

ketika

berlibur

2. Perluasan Frase

Unsur-unsur pembentukan frase bersifat longgar. Dengan mudah, unsur-unsur

itu dapat diperluas atau dipersempit. Perluasan atau penyempitan unsur-unsur

frase berbanding terbalik dengan makna yang dibentuknya. Semakin diperluas

unsur-unsur suatu frase, semakin sempit makna frase tersebut. Sebaliknya,

semakin

dipersempit unsur-unsur suatu frase, semakin luas makna frase tersebut.

Contoh:

3. Bentuk-Bentuk Frase

Dilihat dari hubungan antarkata yang menjadi anggotanya frase dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu frase setara dan frase bertingkat.

a. Frase setara (koordinatif) adalah frase yang unsur-unsur pembentuknya

mempunyai kedudukan setara.

Ciri-ciri frase setara adalah seperti berikut ini.

1) Dapat dihubungkan dengan kata penghubung

dan, atau

Contoh:

kakek dan nenek, sekarang atau lusa

2) Semua unsurnya berupa pokok kata

Contoh:

ayah ibu, sawah ladang, warta berita

64

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

b . Frase bertingkat

(subordinatif)

adalah frase yang unsur-unsur pembentuknya

mempunyai kedudukan tidak setara.

Ciri-ciri frase bertingkat adalah sebagai berikut.

1) Tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung

dan, atau.

2) Salah satu unsurnya merupakan komponen pokok.

Contoh:

sedang membaca, buku baru, sangat bagus

Kedua frase tersebut dinamakan

frase endosentris,

yaitu frase yang mempunyai

distribusi yang sama dengan salah satu atau semua unsurnya. Ada juga frase

yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Frase

semacam ini disebut

frase eksosentris.

Contoh:

di perpustakaan, dari pagi, kepada

dia.

Kerjakan di buku tugasmu!

Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Sebutkan jenis-jenis frase pada kalimat berikut!

a. Ayah ibu akan pergi ke desa malam nanti.

b . Ibu Tudi pergi ke sekolah nanti menjelang siang.

c. Siang hari ini paman akan datang ke rumahku.

2. Tentukan jenis-jenis frase berikut berdasarkan jenis kata pembentuknya!

a. Ayah Nina akan pergi ke gedung atas lewat tangga berjalan.

b . Senyumlah dengan jiwa yang tulus dan hati yang bersih.

c. Menarilah dengan gemulai setiap hari.

3. Buatlah contoh kalimat yang mengandung frase endosentrik dan eksosentrik.

Tentukan jenis-jenis frase kalimat yang kamu buat!

4. Buatlah contoh kalimat yang mengandung jenis-jenis kata yang menjadi inti

frase. Tentukan jenis-jenis frase yang terbentuk!

5. Analisislah kalimat berikut untuk menentukan jenis-jenis frase yang

terbentuk!

a. Soeharto, mantan kepala sekolahku sedang diperiksa dokter karena sakit

keras.

b . Herman Arya Jati sedang mengerjakan tugasnya dengan tekun.

7